" tiada paksaan dalam (menganut agama Islam), sesungguhnya telah jelas (perbezaan) antara jalan yang benar dan jalan yang sesat"
-(Al Baqarah: 256)

Selasa, 22 Mei 2012

apakah yang perlu dilakukan ketika solat sunat, tiba tiba iqamah dikumandangkan...


sering kali seorang Muslim mengerjakan solat sunnat Rawatib atau solat Tahiyatul Masjid sebelum solat berjama’ah dimulai.Tiba-tiba muadzin mengumandangkan iqamah. Apakah yang harus ia lakukan? Melanjutkan solat sunnatnya hingga salam ataukah segera memutus solat sunnatnya dan mengikuti solat wajib? Berikut ini sebagian hadits yang berkaitan dengan masalah ini dan juga jawaban untuk pertanyaan di atas. Semoga bermanfaat.



Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:


إِذَا أُقِيْمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ صَلاَةَ إِلاَّ الْمَكْتُوْبَةُ


“Jika iqamat solat telah dikumandangkan, maka tidak ada solat selain solat wajib.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 710)

Diriwayatkan dari Ibnu Buhainah radhiyallahu ‘anhu, ia bercerita,


أُقِيْمَتْ صَلاَةُ الصُّبْحِ،

فَرَأَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلاً يُصَلِّي وَالْمُؤَذِّنُ يُقِيْمُ،

فَقَالَ: أَتُصَلِّي الصُّبْحَ أَرْبَعًا


“Iqamat shalat Shubuh telah dikumandangkan, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki sedang mengerjakan solat sementara muadzin mengumandangkan iqamah. Maka beliau berkata, “Apakah kamu akan mengerjakan solat Shubuh empat rakaat?” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 663 dan Muslim, no. 711. Lafadz di atas adalah lafadz Muslim)

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Sarjis, ia bercerita,


دَخَلَ رَجُلٌ الْمَسْجِدَ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ،

فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فِيْ جَانِبِ الْمَسْجِدِ،

ثُمَّ دَخَلَ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،

فَلَمَّا سَلَّمَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَا فُلاَنُ بِأَيِّ الصَّلاَتَيْنِ اعْتَدَدْتَ؟

أَبِصَلاَتِكَ وَحْدَكَ أَمْ بِصَلاَتِكَ مَعَنَا؟


“Seorang laki-laki masuk ke dalam masjid sementara Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam sedang mengerjakan solat Shubuh. Lalu ia solat dua rakaat di samping (serambi) masjid, kemudian ikut solat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika selesai mengerjakan solat, Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda: “Wahai Fulan, solat manakah yang kamu inginkan? Solat sendiri atau solat bersama kami?”

Apakah ini bererti apabila kita mendengarkan iqamah, kita mesti memutus solat sunnat kita?


Syaikh Husain bin Audah al-Awaisyah hafizhahullah mengatakan bahwa hal ini tidak berarti setiap orang yang sedang mengerjakan solat harus memutus solatnya ketika mendengar iqamah. Karena hal ini berbeza antara imam yang satu dengan imam yang lainnya, antara orang yang satu dengan orang yang lainnya.

Mungkin, seseorang berada dalam suatu keadaan yang jika ia melanjutkan solat sunnahnya sampai selesai, ia tetap akan mendapati takbirotul ihram untuk solat wajibnya, sehingga ia tidak perlu memutus solat sunnatnya. Atau  ketika itu ia berada pada pertengahan solatnya, namun ia yakin bahwa imamnya akan menunggunya sambil meluruskan shaf dan menutup celah. Pada keadaan ini, dianjurkan baginya untuk menyempurnakan solat sunnatnya dengan mempercepatnya dan tidak merusaknya.

Maka dalam keadaan ini dan keadaan itu, tidak perlu memutus solatnya. Adapun jika orang yang sedang mengerjakan solat itu memperkirakan bahwa ia akan terlepas dari takbirotul ikrom karena ia baru saja memulai solat sunnatnya, atau karena imam bergegas memulai takbir tanpa merapikan shaf, maka ia harus bergegas mengikuti solat wajib dan meninggalkan solat sunnatnya.

Syaikh Husain bin Audah al-Awaisyah hafizhahullah mengatakan, “Demikianlah penjelasan yang saya dengar dari guru kami, al-Albani rahimahullah.” (Eksiklopedi Fiqih Praktis, penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, hal. 306)

Rujukan :Fiqhsunnah( Ketika sedang Sholat sunnah, tiba-tiba iqomah dikumandangkan)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan