Ketentuan secara umum dalam hubungannya dengan masalah
menikmati hal-hal yang baik, yang berupa makanan, minuman
ataupun pakaian, yaitu tidak boleh berlebih-lebihan dan
untuk kesombongan.
Berlebih-lebihan, yaitu melewati batas ketentuan dalam
menikmati yang halal. Dan yang disebut kesombongan, yaitu
erat sekali hubungannya dengan masalah niat, dan hati
manusia itu berkait dengan masalah yang zahir. Dengan
demikian apa yang disebut kesombongan itu ialah bermaksud
untuk bermegah-megah dan menunjuk-nunjukkan serta
menyombongkan diri terhadap orang lain. Padahal Allah
samasekali tidak suka terhadap orang yang sombong.
Seperti firmanNya:
"Allah tidak suka kepada setiap orang yang angkuh dan sombong." (al-Hadid: 23)
Dan Rasulullah s.a.w. juga bersabda:
"Barangsiapa melabuhkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya nanti di hari kiamat." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kemudian agar setiap muslim dapat menjauhkan diri dari
hal-hal yang menyebabkan kesombongan, maka Rasulullah s.a.w.
melarang berpakaian yang berlebih-lebihan, dimana hal
tersebut akan dapat menimbulkan perasaan angkuh,
membanggakan diri pada orang lain dengan bentuk-bentuk
lahiriah yang kosong itu.
Di dalam hadisnya, Rasulullah s.a.w. bersabda sebagai
berikut,
"Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan nanti di hari kiamat."
(Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasa'i dan Ibnu Majah dengan sanad yang dipercaya)
Ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar tentang
pakaian apa yang harus dipakainya? Maka jawab Ibnu Umar:
"yaitu pakaian yang kiranya kamu tidak akan dihina oleh
orang-orang bodoh dan tidak dicela oleh kaum filsuf."
(Riwayat Thabarani)
Islam menentang sikap berlebih-lebihan dalam berhias
sampai kepada suatu batas yang menjurus kepada suatu sikap
mengubah ciptaan Allah yang oleh al-Quran dinilai, bahwa
mengubah ciptaan Allah itu sebagai salah satu ajakan syaitan
kepada pengikut-pengikutnya, dimana syaitan akan berkata
kepada pengikutnya itu sebagai berikut:
"Sungguh akan kami pengaruhi mereka itu, sehingga mereka mau mengubah ciptaan Allah." (an-Nisa': 119)
Dr Yusof Al Qardhawi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan